Selasa, 06 September 2011

Sambori Bima

Desa Sambori adalah sebuah desa yang berada di atas dataran tinggi pegunungan Lambitu dan termasuk wilayah Kecamatan Lambitu Kabupaten Bima, Desa Sambori hanyalah sebuah Desa yang sangat kecil dengan kehidupan yang masih tergolong Tradisional. Masyarakat Sambori rata-rata bekerja sebagai Petani dengan penduduk 800 jiwa ± dan di kepalai oleh seorang Kepala Desa, mereka bercocok tanam sejak zaman nenek  moyang mereka berada. Jarak Desa Sambori dari Bima hanya  400 KM, tetapi sekarang kendaraan tidak lagi susah untuk ke Sambori karena pemerintah setempat sudah membuat jalan yang baru dan di Aspal.

kebiasaan masyarakat Sambori yaitu makan daun sirih karena suhu dan udara di Desa sambori sangat dingin sehingga untuk menghilangkan kedinginan mereka makan daun sirih yang di campur dengan beberapa ramuan sehingga badab mereka jadi hangat. Ada satu keunikan darai masyarakat Desa Sambori yaitu mereka masih mempergunakan bahasa yang lain dari bahasa Bima dan sekitarnya, banyak orang mempunyai anggapan dan persepsi masing-asing bahwa bahasa Sambori dalah bahasa asli Suku Bima atau bahasa nenek moyang, yang hingga sekarang masih dipergunakan oleh masyarakat Desa Sambori.
Kehidupan masyarakat Desa Sambori sangat sederhana, iu tampak dari bentuk dan perabotan yang ada
dirumah mereka, Masyarakat Desa Sambori bisa dibilang masih tergolong terbelakang mengenai Tekhnologi maupun perkakas untuk keseharian mereka yang berkembang disaat ini, hingga mereka banyak yang masih menggunakan peralatan dan perkakas yang masih Tradisional, Panci untuk masak mereka masih menggunakan panci yang terbuat dari tanah liat, dan yang lebih menarik lagi di Sambori bila hujan turun mereka tidak menggunakan payung pada umumnya, akan tetapi mereka menggunakan sebuah kulit pohon atau daun Pandan maupun Rotan yang di buat untuk menjadi payung, masyarakat setempat menyebutnya “WAKU” dan orang Bima mengenalnya dengan nama “LUPE”.
Masyarakat Desa Sambori Banyak yang memeluk Agama Islam, karena ada sebuah cerita sejarah lama yang diyakini oleh Masyarakat Sambori yaitu sejak berdirinya Kerajaan Bima, Islam pertama kali masuk di Kerajaan Bima melalui dataran tinggi yaitu di Sambori oleh seorang Ulama dari Ternate yang bernama “Syekh Subuh”, karena Beliau tiba di Sambori saat Subuh, kemudian Syekh Subuh menyiarkan ajaran Islam di Sambori, makam Syekh Subuh berada di atas Puncak Gunung Sambori, atau di sebut kuburan keramat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar